MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATH)


MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATH)
                                                           
MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi


Oleh
Kelompok 5

REZA FAUZI DWISANDI
(172154036)
MUHAMMAD NIZAR M
(172154040)
CINDY MARISA DESKHI
(172154072)
DILA LAILATUL ARAFAH
(172154088)
DIAH FITRIANI
(172154100)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2018


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur tetap tercurah limpahkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, telah memberikan kekuatan, kesehatan, kelancaran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Math)” yang ditujukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi.
            Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita agama islam yang sempurna sebagai anugerah terbesar bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
            Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.  Ibu Dr. Dra. Purwati Kuswarini Suprapto, M. Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
2.   Ibu Dea Diella, M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
3.   Bapak Ryan Ardiansyah, M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
4.   Keluarga yang telah memberikan do’a serta motivasi dan dukungan terhadap terselesaikannya makalah ini;
5.      Rekan-rekan satu kelompok yang telah saling membantu dalam penyusunan makalah ini; dan
6.  Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi yang senantiasa memberi dukungan serta semangat kami.


            Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan isi makalah ini sehingga bermanfaat bagi setiap orang.

Tasikmalaya, 17 Oktober 2018


                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C.     Tujuan Makalah ............................................................................... 3
D.    Manfaat Makalah ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI
A.    Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek ........................................... 5
B.     Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek .............................. 5
C.     Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ................................ 6
D.    Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek .......................... 7
E.     Kegiatan Peserta Didik dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ....... 9
F.      Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek .......................... 9
G.    Desain Pembelajaran Berbasis Proyek ............................................ 10
H.    Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................... 11
I.        Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ............. 12
J.       Evaluasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ............................... 13
K.    STEM (Science, Technology, Engineering and Math) .................... 14
1.      Definisi STEM ........................................................................... 14
2.      Keterkaitan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan STEM ...... 15
L.     Perbandingan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Model Pembelajaran lainnya       17
BAB III IMPLEMENTASI
A.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 18
B.     Lembar Kegiatan Peserta Didik ....................................................... 29
BAB IV PENUTUP
A.    Simpulan .......................................................................................... 35


B.     Saran ................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... vi


DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tiga Kategori Aktivitas dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ........ 9
Tabel 2.2 Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................... 11
Tabel 2.3 Perbandingan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Model Pembelajaran lainnya         17
Tabel 3.1 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran ....................................... 23


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di era zaman globalisasi ini dunia IPTEK sangat berkembang dengan pesat. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa negara sudah mulai meningkatkan kualiatas negara mereka agar menjadi negara yang maju. Untuk menjadikan negara tersebut menjadi negara maju maka negara tersebut harus meningkatkan kualitas pendidikannya, karena kualitas pendidikan mempengaruhi dari kualitas para penerus bangsa. Dalam suatu proses pendidikan adanya proses pembelajaran, dalam suatu proses pembejaran tentunya ada dasar-dasar pembelajaran terlebih dahulu seperti menyampaikan suatu materi, memberikan suatu interaksi yang dapat di  proses oleh peserta didik dan bisa dia menyimpulkan hingga menyampaikannya kembali, oleh sebab itu sangat penting adanya dasar-dasar model atau metode serta strategi dalam suatu proses pembalajaran. Saat ini banyak sekali berbagai model pembelajaran yang sudah banyak guru-guru yang mengimplementasikan kepada peserta didiknya seperti halnya model pembelajaran inquiry, model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran problem based learning. Dan itu semua merupakan salah satu model-model pembelajaran yang di pakai oleh setiap guru dalam melakukan proses pembelajaran agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Dalam proses pembelajaran guru dituntut harus kreatif serta inovatif dalam penyampaian pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan. Maka dari itu dibutuhkan suatu keahlian atau keprofesionalitasan dari seorang guru dalam mengelola kelas secara baik. Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka akan menarik minat dari peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Minat dan kemauan dari peserta didik dalam belajar tergantung dengan bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.


Namun pada saat ini guru hendaknya merancang suatu pembelajaran yang efektif dengan memperhatikan karakteristik materi pembelajaran yang diajarkan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam merancang pembelajaran dengan memilih pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran sehingga akan terbentuk sebuah model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, dengan kata lain model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
Mencermati pentingnya kreatifitas dari seorang guru dan siswa dibeberapa sekolah di Indonesia sangatlah rendah, maka perlu adanya upaya serta perbaikan dalam suatu pembelajaran. Satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang merangsang kreativitas sehingga dapat menambah motivasi peserta didik dalam menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah. Suatu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kreativitas dari peserta didik yaitu dengan memberikan perlakuan yang dapat membawa siswa ke tingkat aktivitas dan kreativitas optimal. Perlakuan tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran STEM dan Project based learning, yaitu pembelajaran berbasis proyek dengan menintegrasikan bidang-bidang STEM – sains, teknologi, teknik dan matematika.
Penerapan STEM dan project based learning (PjBL) dalam pembelajaran sains dari hasil penelitian dapat meningkatkan hasil belajar kognitif yang membentuk sikap dan prilaku terhadap lingkungan, keterampilan proses penelitian dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan bidang-bidang sains, teknologi, teknik dan matematik. Dalam pengimplementasiannya guru hendaknya membuat suatu langkah- langkah terlebih dahulu supaya dapat memudahkan penyampaian suatu materi kepada muridnya.
Berdasarkan uraian yang telah saya paparkan diatas untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif, maka kita perlu memperhatikan terlebih dahulu karakteristik materi pembelajaran yang akan diajarkan, tentunya jika ingin dibuat bersifat kreatif dan inovatif maka dapat diimplementasikan melalui karya tulis yang berjudul “MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATH”.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana teori pembelajaran berbasis proyek?
2.      Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek?
3.      Bagaimana pengevaluasian dari proses pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek?
4.      Bagaimana keterkaitan pembelajaran berbasis proyek dengan STEM?
5. Bagaimana perbandingan model pembelajaran berbasis proyek dengan model pembelajarannya lainnya?

C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui:
1.      Definisi, landasan teori serta prinsip-prinsip model pembelajaran berbasis proyek.
2.  Langkah-langkah, kegiatan peserta didik, peran guru serta design pada model pembelajaran berbasis proyek .
3.      Pengevaluasian berupa manfaat serta kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran berbasis proyek.
4.      Keterkaitan antara model pembelajaran berbasik proyek dengan STEM.
5.      Perbandingan model pembelajaran berbasis proyek dengan model pembelajaran lainnya.

D.    Manfaat Makalah
            Makalah “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dan STEM (Science, Technology, Engineering and math)” ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
1.      Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu pendidikan.
2.      Manfaat Praktis
Sebagai wawasan penambah pengetahuan dan konsep keilmuwan terutama pada model pembelajaran berbasis proyek, bagi penulis dan pembaca, khususnya kepada tenaga pendidik.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah model atau pendekatan  pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui berbagai kegiatan yang kompleks. PjBL adalah pengunaan proyek sebagai model pembelajaran. Proyek-proyek meletakan peserta didik dalam sebuah peran aktif yaitu sebagai pemecah masalah, pengambil keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen. (Fathurrohman, Muhammad., 2015: 118)
PjBL adalah model pembelajaran yang memperhatikan pemahaman peserta didik dalam melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna, pembelajaran berbasis proyek juga merupakan suatu model pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah yang bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, proses pencarian berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada anggota untuk bekerja secara kolaborasi. (Fathurrohman, Muhammad., 2015: 120)

B.    Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek
Priansa, Donni Juni., (2017: 208-209) mengungkapkan,
PjBL dilandasi oleh teori-teori pendahulu yang menjadi rujukan dalam membentuk konstruk pembelajaran berbasis proyek, teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
1.      John Dewey dan Kelas Demokratis
Jhon dewey berpendapat bahwa sekolah harus mencermikan masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan laboratorium bagi peserta didik agar ia mampu belajar untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi serta mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Dewey mengajurkan guru untuk mendorong peserta didik terlibat dalam proyek atau tugas berorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki masalah-masalah intelektual dan sosial.

2.      Piaget, Vygotssky dan Kontruktivisme
Piaget mengemukakan bahwa peserta didik dalam segala usia secara aktif terlibat dalam perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendri. Pengetahuan tidak statis, tetapi secara terus menerus tumbuh dan berbubah pada saat peserta didik menghadapi pengalaman baru yang memaksa mereka membangun dan memodifikasi pengetahuan awal mereka.

C.    Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Fathurrohman, Muhammad., (2015: 121-122) menyatakan,
Prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut.
a.       Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata, untuk memperkaya pembelajaran.
b.      Tugas proyek menekankan pada kegiaan penelitian berdasarkan suatu tema, atau topik yang telah di tentukan dalam pembelajaran.
c.       Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema atau topik yang disusun dalam produk (laporan atau hasil karya).
d.      Kurikulum. Pembelajaran berbasis proyek tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi sasaran dimana proyek sebagai pusat.
e.       Responsibiliti, pembelajaran berbasis proyek menekankan responsibiliti dan answersibility para peserta didik ke diri dan panutannya.
f.        Realisme, kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan serupa dengan situasi yang sebenarnya
g.      Aktif learning, menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menentukan jawaban yang relevan sehingga terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
h.      Umpan balik. diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga
i.        Keterampilan umum. PBP dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok, dan pengetahuan saja. Tapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecah masalah, kerja kelompok, dan self management.
j.        Driving questions. PBP di fokuskan pada pertanyaan atau permaslahan yang memicu peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan konsep, prinsip, dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
k.      Konstruktif investigation. PBP sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan peserta didik.
l.        Autonomi. Proyek menjadikan aktivitas peserta didik yang penting.

D.    Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut pendapat Fathurrohman (2015:124-125).
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.      Penentuan Proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menetukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
2.      Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaiian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.
3.      Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
4.      Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring Guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplemetasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dengan kegiatan proyek diantaranya adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interview, e) merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek proyek, h) akses internet.
5.      Penyusunan laporan dan hasil/publikasi hasil proyeksi
Hasil proyeksi dalam bentuk produk, seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/ atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain.
6.      Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta pada akhirnya melakukan refleksi terhada aktifitas dan hasil tugas proyek.
Sedangkan menurut pendapat Priansa (2015:216-217).
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) adalah sebagai berikut.
1.      Dimulai dengan pertanyaan esensial (start with the essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat mengeksplorasi pengeetahuan awal peserta didik serta memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktifitas.
2.      Mendesign rencana proyek (design a plan for the project)
Perncanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik, dalam menentukan aturan main pengerjaan proyek. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk menentukan judul proyek yang sesuai dengan materi dan permasalahannya.
3.      Membuat jadwal (create a schedule)
Tahap ketika guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusul jadwal aktifitas dalam menyelesaikan proyek.
4.      Memonitor peserta didik dan memantau perkembangan proyek (monitir the student and the progres of the project)
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5.      Menilai hasil (assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar dan ketercapaian belajar.
6.      Mengevaluasi pengalaman (Evaluasi the experience)
Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil akhir proyek yang sudah dijalankan. Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan proses evaluasi, baik secara individu maupun kelompok.

E.    Kegiatan Peserta Didik dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Priansa, Donni Juni., (2017: 220-221) mengungkapkan,
Selain bekerja sendiri, peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek diikutsertakan dalam kegiatan kelompok. Selanjutnya, aktivitas individu dalam pembelajaran berbasis proyek dikelompokan menjadi tiga kategori, seperti yang disajikan dalam tabel.
Tiga Kategori Aktivitas dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
No.
Kategori
Penjelasan
1
Individu
Peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam pendekatan belajar ataupun penyelesaian tugas. Selama mengerjakan proyek, setiap peserta didik melaksanakan aktivitas, seperti memvisualisasikan aktivitas proyek dan mencari tugas yang akan dikerjakan, mengatur jadwal, mengorganisasikan materi pembelajaran, menata dokumen (computer files), mengirimkan pesan kepada pengajar atau ahli, self assesment. Uraian deskripsi aktivitas di atas dapat memberikan langkah-langkah pembelajaran yang bermakna.
2
Kelompok
Ketika peserta didik bekerja dalam kelompok, para pelajar harus bekerja sama. Kerja sama berlangsung dalam wujud aktivitas dasar, seperti brainstroming, diskusi, melakukan editing dokumen secara bersama-sama. Sinkronisasi materi melalui vidio, atau teks. Menata dokumen kelompok, task sheduling. Sebagian dari aktivitas ini dapat dilakukan bersama kelompok.
3
Antar-Kelompok
Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan terjadinya berbagi informasi dan pengetahuan dengan kelompok lain. Misalnya, melalui presentasi, peer review, memberikan kontribusi dalam forum diskusi.
Tabel 2.1

F.     Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Priansa, Donni Juni., (2017: 220-221) mengungkapkan,
Selama berlangsungnya proses pembelajaran berbasis proyek, peserta didik akan mendapat bimbingan dari guru ataupun narasumber lain, yang berperan sebagai berikut :
1.      Mengajar kelompok dan menciptakan suasana yang nyaman.
2.      Memastikan bahwa sebelum mulai pembelajaran setiap kelompok telah memiliki seorang anggota yang bertugas membaca materi, sementara teman-temannya mendengarkan, dan seorang anggota bertugas mencatat informasi yang penting sepanjang jalanya diskusi.
3.      Memberikan materi atau informasi pada saat yang tepat, sesuai dengan perkembangan kelompok.
4.      Memastikan bahwa sesi diskusi kelompok diakhiri dengan evaluasi mandiri.
5.      Menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan.
6.      Memonitor jalanya diskusi dan membuat catatan tentang berbagai masalah yang muncul dalam proses belajar, serta mengajar agar proses belajar terus berlangsung, agar tidak ada tahapan dalam proses belajar yang dilewati atau diabaikan dan agar setiap tahapan dilakukan dengan urutan yang tepat.
7.      Menjaga motivasi peserta didik dengan mempertahankan unsur tantangan dalam penyelesaian tugas dan mempertahankan untuk mendoronng peserta didik keluar dari kesulitannya.
G.    Desain Pembelajaran Berbasis Proyek
            Priansa, Donni Juni., (2017: 214-215) mengungkapkan,
Pembelajaran berbasis proyek akan mampu dioptimalkan jika disusun berdasarkan desain yang tepat. Desain yang dapat dirancang dalam pembelajaran berbasis proyek adalah berkaitan dengan hal-hal berikut.
1.      Keaslian (authenticity)
Proyek harus sesuai dengan permasalahan yang secara nyata terjadi dan mampu untuk diamati. Keaslian dapat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan.
2.      Perilaku akademis (Academy Rigor)
Proyek harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya.

3.      Pembelajaran aplikatif (applied learning)
Proyek dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada peningkatan keterampilan menyelesaikan masalah.
4.      Keaktifan eksplorasi (active exploration)
5.      Kematangan (adult relationship)
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertemu dan mengobservasi dari ahli yang sesuai dengan bidang masalah.
6.      Penilaian (asessment)
Penilaian dilakukan pada proses pembelajaran dan hasil atau produk pembelajaran. Hasil akhir dapat berupa presentasi, pameran, portofolio atau laporan.

H.    Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut pendapat Priansa (2017:209-210).
No
Manfaat
Penjelasan
1
Merangsang keaktifan peserta didik
Mendorong peserta didik untuk aktif dan terlibat dengan aktif dalam seluruh proses pembelajaran, guru harus mampu juga mendorong dan merangsang peserta didik agar aktif dalam melaksanakan pembelajaran
2
Mendorong pembelajaran interaktif
Mendorong peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran yang interaktif, baik secara individu dan kelompok
3
Berfokus kepada peserta didik
Berfokus pada peserta didik sehingga potensi yang dimiliki oleh peserta didik akan berkembang lebih optimal
4
Guru merupakan fasilitator
Berasumsi bahwa guru merupakan fasilitator yang mampu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk belajar secara lebih mandiri
5
Mendorong peserta didik agar lebih kritis
Mendorong peserta didik utuk berfikir lebih kritis sehingga makna sesungguhnya dari proses pembelajaran dan materi pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik
6
Pengetahuan lebih mendalam
Mendorong peserta didik untuk berfikir lebih mendalam sehingga pengetahuan yang dimilikinya akan semakin berkembang
Tabel 2.2
Sedangkan menurut pendapat Fathurrohman (2015:122-123).
a.       Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
b.      Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c.       Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang komplek menurut hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d.      Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola sumber atau bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas.
e.       Meningkatkan kolaborasi peserta didik khusus nya pada PBP yang bersifat kelompok
f.        Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
g.      Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
h.      Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.
i.        Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
j.        Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinue.
k.      Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
l.        Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
m.    Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

I.       Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
Priansa, Donni Juni., (2017: 211-212) mengungkapkan,
Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan sejumlah kelebihan bagi peserta didik, guru, dan perkembangan kualitas sekolah. Kelebihan tersebut menurut Railsback (2002) adalah sebagai berikut :
1.      Mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan nyata yang terus berkembang.
2.      Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dan mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting.
3.      Menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan dunia nyata.
4.      Membentuk sikap kerja peserta didik.
5.      Meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosial peserta didik.
6.      Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan berbagai masalah yang dihadapi.
7.      Meningkatkan keterampilan peserta didik untuk menggunakan informasi dengan beberapa disiplin ilmu yang dimiliki.
8.      Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.
9.      Meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan teknologi dalam belajar.
Priansa, Donni Juni., (2017: 213) mengungkapkan,
Adapun kelemahan dan kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek adalah :
1.      Waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan.
2.      Untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal dalam mengimplementasikan project-based learning diperlukan desain khusus untuk kelas atau atau sekolah yang menggunakannya.
3.      Tahap pembelajaran dalam model pembelajaran proyek ini selalu mengikutsertakan presentasi atau performance sehingga membutuhkan desain sekolah dan kelas yang lebih efektif dan dinamis.
J.      Evaluasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek memberikan hasil belajar berupa pengetahuan (knowledge) keterampilan (skill atau psikomotor) dan sikap (attitude) efektip. Oleh sebab itu  guru harus menggunakan evaluasi yang mampu mengukur ketiga ranah tersebut. Bentuk evaluasi bisa berbentuk tes atau non test. Evaluasi yang dilakukan harus lebih mengutamakan aspek kemampuan peserta didik dalam mengelola aktivitas mereka dalam penyelesaian proyek yang dipilih dan dirancangnya, relevansi atau kesesuaian proyek dengan topik pembelajaran yang sedang dipelajari, dan keaslian (orisinalitas) proyek yang mereka kerjakan. (Priansa, Donni Juni., 2017: 222).

K.    STEM (Science, Technology, Engineering and Math)
1.      Definisi STEM
          Bouchillon. Esther, (2015) mengungkapkan,
STEM stands for science, technology, engineering, and math. These four symbols represent the different areas of STEM education.
STEM education integrates concepts that are usually taught as separate subjects in different classes and emphasizes the application of knowledge to real-life situations. A lesson or unit in a STEM class is typically based around finding a solution to real-worlds problem and tends to emphasize project-based learning. A variation of STEM is STEAM, which includes an ‘A’ for art and design is becoming an important part of STEM education sonce creativity is an essential part of innovation. Many STEM lessons involve building models and simulating situations. A good STEM lesson ensures that students understand the connection to the real world.
A sample STEM lesson would start with showing pictures of large barges carrying crates. Then students would experiment with different materials and computer-aided designs in an attempt to build a model boat capable of holding large amounts of pennies. Math would be incorporated by demanding specific measurements for the design and requiring the students to keep within a certain budget for their materials. This experiment models how real-world engineers and scientists try to improve the efficiency of the current shipping designs.

2.      Keterkaitan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan STEM
Ismayani, Ani., (2016: 267-268) mengungkapkan,
Menurut Laboy-Rush menyatakan bahwa Program integrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam pembelajaran merupakan program pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih bidang ilmu yang termuat dalam STEM –Sains,  Teknologi, Teknik/rekayasa, dan Matematika
Pusat dari berbagai aktivitas dalam program ini adalah melibatkan siswa dalam mendefinisikan dan merumuskan sebuah solusi terhadap masalah autentik dalam dunia nyata.
Menurut kemendikbud tahun 2013 bahwa pembelajaran STEM project-based learning yang akan dilakukan mengikuti sintaks pembelajaran berbasis proyek pada umumnya, yaitu: (1) penentuan pertanyaan mendasar, (2) menyusun perencanaan proyek, (3) menyusun jadwal, (4) monitoring, (5) menguji hasil, (6) evaluasi pengalaman.
Ismayani, Ani., (2016: 29-30) mengungkapkan,
Bidang STEAM menjadi lebih luas. Keadaan ini muncul karena setelah diterapkan dalam pembelajaran, ternyata STEAM mampu meningkatkan penguasaan pengetahuan, mengaplikasian kemampuan untuk memecahkan masalah, serta mendorong peserta didik untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Penerapan STEAM dapat didukung oleh berbagai metode pembelajaran. STEAM yang bersifat integratif memungkinkan berbagai metode pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung penerapannya.
Menunjuk pada insan antara literasi sains dan kreativitas dengan capaian pembelajaran yang telah dipaparkan sebelumnya, ditemukan sejumlah hasil penelitian yang mendukung penggunaan PBL dan PjBL dalam mengaktualisasikan kedua kompetensi tersebut. PBL dapat memberi kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan pada isu permasalahan sebagai bentuk pemecahan masalah. Secara tidak langsung pengguna PJBL juga mendorong siswa untuk menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan ini dapat berupa informasi ataupun data yang kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih cara penyelesaian yang tepat untuk permasalahan tersebut melalui pemikiran yang logis, kritis, dan sistematis. Hasil penelitian Parwati dalam konteks lingkungan menunjukan bahwa pembelajaran STEAM dapat membangun kreativitas dan literasi lingkungan, untuk menghadapi abad 21.
Tidak begitu berbeda dengan PBL, penggunaan PjBL pun mampu menuntun mahasiswa menyelesaikan masalah yang diberikan dan lebih menekankan pada produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dapat berupa ide/gagasan atau pun perangkat yang dapat dilihat. Produk yang dihasilkan dari penggunaan PjBL dalam pembelajaran sains dapat menjadi kontribusi siswa terhadap peningkatan kualitas kehidupan. Dalam pembuatan produk ini, siswa dapat memanfaatkan IPTEK sehingga dengan ini siswa secara tidak langsung memahami fungsi dan manfaat IPTEK itu sendiri terhadap kebaikan untuk lingkungan.
Penyelesaian masalah dalam kehidupan dan pembuatan produknya dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok. Pengerjaan secara berkelompok dapat mendorong mahasiswa untuk bekerja sama namun tetap bertanggung jawab atas pekerjaannya secara mandiri. Selain itu, secara berkelompok siswa dapat melakukan pengolaan pembelajaran secara mandiri yang cocok dengan keadaan kelompok masingmasing. Pola pembelajaran seperti ini dapat diakomodasi oleh pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan uraian di atas, diperkirakan bahwa PBL, PjBL, dan pembelajaran kooperatif dapat mendukung penerapan STEM pada pembelajaran sains. Bahkan perpaduan penerapan STEM dengan PjBL dapat mendorong terjalin kerja sama antara lembaga pendidikan dengan industri. Dari paparan ini terlihat bahwa semua capaian pembelajaran yang diakomodasi oleh mata pelajaran sains diperkirakan dapat teraktualisasi melalui penerapan STEM yang didukung oleh PBL, PjBL dan pembelajaran kooperatif. Karena pencapaian pembelajaran tersebut beririsan dengan literasi sains dan kreativitas, maka dapat dikatakan pula bahwa pembelajaran berbasis STEM yang di dukung oleh PBL, PjBL dan pembelajaran kooperatif diperkirakan dapat mengaktualisasi kedua kompetensi tersebut. Beberapa penelitian di Indonesia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran STEM dapat meningkatkan literasi sains, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.

L.    Perbandingan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Model Pembelajaran lainnya.
Model
Outcome
Approach
Procedure
Discovery Learning
Predetermined
Induktif
Given
Inquiry
Undetermined
Induktif
Student Generated
Problem Based Learning
Predetermined
Deduktif
Student Generated
Project Based Learning
Undetermined
Deduktif
Student Generated
Tabel 2.3

BAB III
IMPLEMENTASI

A.    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tania Barka, Lia. Dkk (2017: 12-23) mengungkapkan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah              : SMAN 1 Ciamis
Mata Pelajaran   : Biologi
Kelas/Semester : XII MIA /Genap
Materi Pokok     : Bioteknologi
Alokasi Waktu   : 6 x 45 menit (3 Pertemuan)
 

A.      Kompetensi Inti (KI)
KI 3       Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4       Mengolah,  menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.





B.       Kompetensi Dasar
3.10               Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
4.10       Menyajikanlaporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.

C.      Indikator:
Pertemuan ke-1
3.10.1         Menjelaskan pengertian bioteknologi.
3.10.2         Menjelaskan jenis-jenis bioteknologi konvensional
3.10.3         Menjelaskan jenis-jenis bioteknologi modern.
4.10.1    Menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi konvensional
4.10.2    Menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi modern
Pertemuan ke-2
3.10.4         Mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi dalam bidang olahan pangan.
3.10.5         Mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi pada bidang kesehatan.
3.10.6         Mengaitkan prinsip-prinsipilmu bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan.
3.10.7         Mengaitkan prinsip-prinsipilmu bioteknologi pada bidang reproduksi.
4.10.3         Membuat laporan mengenai peranan bioteknologi pada bidang olahan pangan.
4.10.4         Melakukan percobaan pembuatan bioteknologi konvensional
Pertemuan ke-3
3.10.8         Menjelaskan mengenai dampak bioteknologi bagi kehidupan.
3.10.9         Memberikan contoh solusi terhadap dampak bioteknologi bagi kehidupan.
4.10.4    Menyajikan data dari hasil percobaan bioteknologi konvensional.
D.      Tujuan Pembelajaran
       Setelah mempelajari bab bioteknologi diharapkan :
Pertemuan ke-1
3.10.1    Peserta didik mampu menjelaskan pengertian bioteknologi melalui kajian literatur dengantepat.
3.10.2         Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis bioteknologi konvensional melalui kajian literatur dengan tepat.
3.10.3         Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis bioteknologi modern melalui kajian literatur dengan tepat.
4.10.1         Peserta didik mampu menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi konvensional melalui literatur dengan tepat.
4.10.2         Peserta didik mampu menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi modern melalui literatur dengan tepat.
Pertemuan ke-2
3.10.4         Peserta didik mampu mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi pada bidang olahan pangan melalui  literatur dengan tepat.
3.10.5         Peserta didik mampu mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi pada bidang kesehatan melalui  literatur dengan tepat.
3.10.6         Peserta didik mampu mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan melalui  literatur dengan tepat.
3.10.7         Peserta didik mampu mengaitkan prinsip-prinsip ilmu bioteknologi pada bidang reproduksi melalui  literatur dengan tepat.
4.10.3         Peserta didik mampu membuat laporan mengenai peranan bioteknologi dibidang olahan pangan melalui percobaan dan literatur dengan tepat.
4.10.4         Peserta didik mampu melakukan percobaan pembuatan bioteknologi konvensional melalui studi literatur dengan tepat.
Pertemuan ke-3
3.10.8         Peserta didik mampu menjelaskan dampak dari bioteknologi bagi kehidupan melalui kajian literatur dengan tepat.
3.10.9         Peserta didik mampu memberikan contoh solusi terhadap dampak bioteknologi bagi kehidupan melalui literatur dengan tepat.
4.10.5         Pesetra didik mampu menyajikan data dan produk dari hasil percobaan bioteknologi konversional melalui percobaan.

E.       Materi Pembelajaran
1.      Materi Fakta:
a.      Bioteknologi konvensional
1.      Produk bidang olahan pangan


 





b.      Bioteknologi modern
1.    Produk bidang kesehatan


                       
2.    Produk bidang pertanian dan peternakan



3.    Produk bidang reproduksi



2.      Materi Konsep:
a.       Pengertian bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan mahluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun  produk dari mahluk hidup (enzim, alkohol , antibiotik , asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.
b.      Jenis jenis bioteknologi
1)   Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Contoh: Roti, keju, yoghurt, mentega, bir, antibiotik penisilin, nata de coco, tempe, kecap, dan tape singkong, tape ketan, oncom.
2)   Bioteknologi modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel.
Contoh: Teknik kultur jaringan, teknologi hibridoma/DNA rekombinan, bayi tabung, teknologi plasmid, dan kloning.

F.       Strategi Pembelajaran
1.    Pendekatan      : Scientific
2.    Model              : Project Based Learning
3.    Metode            : Diskusi , Penugasan, Pengamatan , Tanya jawab

G.      Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.    Media
a.         Gambar jenis-jenisBioteknologi
b.         Lembar Kerja PesertaDidiktentang Bioteknologi
c.         Powerpoint tentang materi Bioteknologi
2.    Alat
a.         Proyektor
b.         Laptop
3.    Sumber Belajar
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta. Penerbit Erlangga.

H.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Peserta Didik
Alokasi Waktu
Pertemuan ke-1
Penentuan Pertanyaan Mendasar
-    Guru membimbing peserta didik melalui pertanyaan dari umum ke khusus mengenai bioteknologi dan menarik perhatian siswa agar siswa tertarik untuk mempelajari materi bioteknologi.
“Apakah kalian tau kota dengan julukan kota kembang?”
“Tahu gak makanan khas Bandung apa?
“Tahu gak membuat cara peuyeum itu gimana?

-     Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
-     Guru menampilkan gambar mengenai bioteknologi konvensional dan modern yang berkaitan dengan LKPD soal pertama
-   Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
“Bandung pak.”
“Peuyeum pak.”
“Belum tahu pak.”












-   Siswa menyimak dan mengamati.


-   Siswa menyimak dan menjawab pertanyaan guru serta mengisi LKPD.

15 menit
Mendesain perencanaan proyek
-  Guru merencanakan dengan peserta didik untuk membuat projek pada masing masing kelompok mengenaibioteknologi konversional.
-  Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas  kelompok dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
-     Peserta didik diharap dapat mencari sumber pendukung bagaimana proses projek yang akan dilakukan pada percobaan bioteknologi konversional

Menyusun Jadwal
-    Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas  kelompok dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Siswa menyimak apa yang disampaikan guru.


Pertemuan ke-2
Memantau siswa dan kemajuan proyek
-    Guru menanyakan tentang bioteknologi konvensional yang akan dibuat oleh siswa.

-    ”Apakah kalian sudah menentukan tentang apa yang akan kalian buat pada bioteknologi konvernsional?”
-    Guru menugaskan siswa untuk membuat vidio pembuatan bioteknologikonvensional yang telah ditentukan sebelumnya.
”Setelah kalian menentukan bioteknologi konvensional buatlah vidio tentang cara pembuatan bioteknologi yang telah kalian lakukan”
-      Guru meminta setiap kelompok untuk mengerjakan Lembar kerja peserta didik (LKPD)
”Setelah kalian membuat vidio tentang pembuatan bioteknologi, kemudian kalian langsung mengisi LKPD yang sudah bapak sediakan sesuai dengan prosedur yang kalian lakukan.”
-        Siswa merencanakan tentang proyek pembuatan bioteknologi konvensional.
”sudah pak.”
-        Siswa merencanakan pembuatan vidio.


-        ”Iya pak.”











-        Peserta didik diharap dapat mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan tepat dan benar.
-        ” iya pak.”

Pertemuan ke-3
Menguji Proses dan Hasil Belajar
-    Guru meminta setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil dari laporan peraktikum yang telah dilakukan.
-    ”Setelah kalian menyusun laporan hasil percobaan pada pembuatan bioteknologi, coba kalian presentasikan di depan kelas”
-    Guru menguji hasil proyek yang telah dilakukan oleh siswa.
-    ”Sebelum kalian mempresentasikan tentang pembuatan bioteknologi laporan yang sudah kalian kerjakan kumpulkan terlebih dahulu.”
-    Guru memberikan umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa.
-    ”Baik kita akan mereview kembali materi yang telah kalian bahas”
-    Siswa mempresentasikan hasil dari laporan praktikum yang telah dilakukan.
-    ”Siswa mulai presentasi.”



-    Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru.
-    ”Siswa memberikan hasil proyek yang telah dikerjakan.”
-      Siswa menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru.



-      ”Siswa menyimak dan menanyakan kemabali tentang materi yang tidak dimengerti.”


Evaluasi Pengalaman
-     Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pengalaman selama pembuatan proyek.
-     ”Setelah pmbuatan bioteknologi berlangsung coba kalian kemukakan hasil pengalaman yang telah kalian lalui”
-       Guru dapat menyimpulkan hasil percobaan pembuatan bioteknologi konvensional dari setiap kelompok , evaluasi.
-       ”Setelah kalian melakukan hasil pembuatan bioteknologi guru dapat mengsimpulkan dari hasil kelompok yang sudah dikerjakan”
-    Siswa mengutarakan semua pengalamannya.
-    ”Siswa mulai mengangkat tangan untuk mengutarakan pengalamannya”






-       Siswa dapat menyimpulkan materi mengenai bioteknologi.



-       ”Siswa menyimak dan menyimpulkan kembali tentang materi yang telah direview oleh guru.”



H. Penilaian           
1.      Kognitif
a.       Teknik Penilaian              : Tes Tulis                              
b.      Bentuk Penilaian              : Pilihan majemuk
c.       Penilaian                           : (Lampiran 1)
2. Psikomotor
a.       Teknik Penilaian              : Non Tes                                
b.      Bentuk Instrument           : Penilaian Keterampilan
c.       Penilaian                           : (Lampiran 2)
3. Afektif
a.       Teknik Penilaian              : Observasi                             
b.      Bentuk Instrument           : Penilaian Sikap
c.       Penilaian                           : (Lampiran 3)





B.    LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

        Tania Barka, Lia. Dkk (2017: 24-29) mengungkapkan,

LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
BIOTEKNOLOGi KONVENSIONAL DAN MODERN

Nama     Kelompok       : ...............................
Kelas                              : ................................
Anggota Kelompok       : ................................


A.      Tujuan pembelajaran
3.10.1    Peserta didik mampu menjelaskan pengertian bioteknologi melalui kajian literatur dengan tepat.
3.10.2         Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis bioteknologi konvensional melalui kajian literatur dengan tepat.
3.10.3         Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis bioteknologi modern melalui kajian literatur dengan tepat.
4.10.1         Peserta didik mampu menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi konvensional melalui literatur dengan tepat.
4.10.2         Peserta didik mampu menyajikan data mengenai jenis-jenis bioteknologi modern melalui literatur dengan tepat.
B.       Kerjakan tugas berikut ini !
1.    Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2.    Cermati gambar berikut ini !
 




(a)                                                         (b)                                  (c)
                                                                      


 





                        (d)                               (e)                                (f)
3.    Dari gambar diatas tentukan mana yang termasuk produk bioteknologi konvensional dan moderen!
4.    Berdasarkan perbedaan yang ada pada keduanya rumuskanlah konsep bioteknologi konvensional dan bioteknologi moderen!
5.    Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok!








LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PEMBUATAN PRODUK BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL

Nama     Kelompok       : ....................................
Kelas                              : ....................................
Anggota Kelompok       : ...................................

A.      Tujuan Pembelajaran
3.10.4         Peserta didik mampu menjelaskan peran ilmu bioteknologi pada bidang olahan pangan melalui  literatur dengan tepat.
4.10.3         Peserta didik mampu membuat laporan mengenai peranan bioteknologi dibidang olahan pangan melalui percobaan dan literatur dengan tepat.
4.10.4         Peserta didik mampu melakukan percobaan pembuatan bioteknologi konvensional melalui studi literatur dengan tepat.
B.       Kerjakan mini proyek yang akan kalian lakukan !
No
Nama Anggota
Peran Tugas Sebagai
Urgensi
(Alasan Penugasan)
1



2



3



4



5




1.      Tuliskan judul dan tujuan proyek yang akan kalian lakukan
Judul :
Tujuan :
2.      Pilihlah alat dan bahan yang tersedia untuk membuat rancangan dalam menyelesaikan masalah. Kalian dapat menambahakan alat dan bahan yang lain sesuai kebutuhan .
Alat :      Gunting                      
               Termometer
               Baskom
               Pisau
               Saringan
               Dan lain lain
Alat lain : ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Bahan : kacang kedelai
               Singkong
               Susu murni
               Dan lain lain
Bahan lain : ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.      Tuliskan cara kerja pembuatan karya produk yang kalian pilih!
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.      Buatlah vidio pembuatan bioteknologi konvensional yang kalian lakukan!















LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENYAJIKAN DATA PRODUK BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL

Nama     Kelompok       : ..................................
Kelas                              : ..................................
Anggota Kelompok       :...................................

A.      Tujuan Pembelajaran
3.10.8         Peserta didik mampu menjelaskan dampak dari bioteknologi bagi kehidupan melalui kajian literatur dengan tepat.
3.10.9         Peserta didik mampu memberikan contoh solusi terhadap dampak bioteknologi bagi kehidupan melalui literatur dengan tepat.
4.10.5         Pesetra didik mampu menyajikan data dan produk dari hasil percobaan bioteknologi konversional melalui percobaan.

B.       Kerjakan kegiatan berikut ini!
1.      Berdasarkan studi literatur dan percobaan yang telah kalian lakukan sebutkan dampak dari bioteknologi konvensional.
2.      Berikan solusi untuk menanggulangi dampak dari bioteknologi konvensional.
3.      Buatlah laporan dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan!


BAB IV
PENUTUP

A.    SIMPULAN

PjBL merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan didalam semua jenjang pendidikan. Di sini guru berperan sebagai fasilitator dan bukan lagi menjadi pusat proses pembelajaran. Saat ini peserta didiklah yang menjadi pusat proses pembelajaran dan guru hanya mendorong pesrta didik agar bisa mencapai kompetensi inti dan juga kompetensi lainnya. Project Based Learning merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam merancang dan membuat proyek yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan dan mengajak siswa untuk berpikir kritis, analitis, menggunakan kemampuan berpikir yang tinggi, membutuhkan kaloborasi, komunikasi, pemecahan masalah guna membangun pengetahuannya sendiri melalui serangkaian metode ilmiah melalui penguasaan terstruktur berupa proyek yang terencana begitu baik. Sebagai model pembelajaran yang inovatif, PjBL mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan yang ada dapat diintervensi untuk meningkatkan efektifitasnya.
B.     SARAN

Bagi tenaga pendidik model pembelajaran project based learning merupakan model yang cukup tepat dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini, yakni kurikulum 2013, karena model ini menuntut siswa agar berpikir kritis inovatif dan juga project based learning membuat siswa mendapatkan pengalaman atau pemahaman yang dimiliki berdasarkan penemuan dan eksperimen yang mereka lakukan sendiri. Lalu, diharapkan guru dapat menerapkan dengan benar model pembelajaran ini.



DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Muhammad. (2015). Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Priansa, Donni Juni. (2017). Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.

Bouchillon, Esther. (2015). What is STEM Education? Definition, Importance & Standards. [Online]. Tersedia: https://study.com/academy/lesson/what-is-stem-education-definition-importance-standards.html yang direkam pada 28 September 2015. [17 Oktober 2018]

Ismayani, Ani. (2016). Pengaruh Penerapan STEM Project-Based Learning Terhadap Kreativitas Matematis Siswa SMK.Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education” Volume 3 Nomor 4 Tahun 2016.

Permanasari, Anna. (2016). STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains. Bandung: Pendidikan Kimia UPI.

Tania Barka, Lia. Alda agustina, dan Narendra Aji Wijaya (2017). Model Pembelajaran Project Based Learning. Tasikmalaya: Universitas siliwangi.

Comments