SUSUNAN KIMIA DAN FISIKA SEL
                                                           
MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel,
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Siliwangi Tasikmalaya


Berkas:Logo-Universitas-Siliwangi.png - Wikipedia bahasa Indonesia ...


Oleh
Kelompok III


SAMBUNG NADIYAWATI
(172154029)
REZA FAUZI DWISANDI
(172154036)



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2019
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur tetap tercurah limpahkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, telah memberikan kekuatan, kesehatan, kelancaran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Susunan Kimia dan Fisika Sel” yang ditujukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi.
            Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita agama islam yang sempurna sebagai anugerah terbesar bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
            Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Drs. Suharsono, M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah Biologi Sel, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
2.      Bapak Egi Nuryadin, S.Pd., M.Si. selaku dosen pengampu matakuliah Biologi Sel, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
3.      Keluarga yang telah memberikan do’a serta motivasi dan dukungan terhadap terselesaikannya makalah ini;
4.      Rekan-rekan satu kelompok yang telah saling membantu dalam penyusunan makalah ini; dan
5.      Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi yang senantiasa memberi dukungan serta semangat kami.


            Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan isi makalah ini sehingga bermanfaat bagi setiap orang.

Tasikmalaya, 10 Februari 2019


                                                                                    Penulis 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ..................................................................
B.     Rumusan Masalah ............................................................................
C.     Tujuan Makalah ...............................................................................
D.    Manfaat Makalah .............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A.    Susunan Kimia .................................................................................
1.      Bahan Anorganis  ......................................................................
a.       Air ........................................................................................
b.      Gas-gas ................................................................................
c.       Garam Mineral .....................................................................
2.      Bahan Organis  ..........................................................................
a.       Karbohidrat ..........................................................................
b.      Lemak ..................................................................................
c.       Protein ..................................................................................
d.      Asam Inti .............................................................................
e.       Enzim ...................................................................................
f.        Vitamin ................................................................................
g.      Hormon ................................................................................
h.      Antibodi ...............................................................................
B.     Sifat Fisika Sel .................................................................................
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan ..........................................................................................


B.     Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sel merupakan satuan struktural terkecil fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup. Setiap sel memiliki memiliki perbedaan, tetapi juga memiliki persamaan. Misalnya, tiap-tiap sel memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kehidupan, dan semua sel hampir seluruhnya mempunyai nutrien yang sama jenisnya. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi. Semua sel dasarnya sama dan semua sel juga mengirimkan hasil-hasil akhir reaksi kimianya kedalam cairan sekitarnya. Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berbiak atau memperbanyak diri. Bila ada sel yang rusak, maka sel-sel yang tersisa dari jenisnya akan memperbanyak diri sampai jumlahnya kembali lengkap. Sel mengandung inti bagian utama, yaitu inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh membran inti dan sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membran sel. Substansi yang menyusun sel bersama-sama disebut protoplasma.
Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memilki protoplasma. Protoplasma dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Sifat biologi sel yaitu terstruktur atau berorganisasi dan beraktivitas atau berkegiatan. Maksud dari berstruktur atau berorganisasi, yaitu sel memiliki dimensi, sel memiliki susunan tertentu, dan memiliki bentuk. Sedangkan maksud dari berkegiatan atau beraktivitas yaitu di dalam tubuh sel terdiri reaksi kimia, tumbuh, reproduksi, dan peka terhadap perubahan lingkungan.
Sel memiliki sistem organisasi molekular dan biokimia yang mampu menyimpan informasi, menterjemahkan informasi untuk memsintesis molekul sel serta menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan. Berdasarkan penjelasan diatas dan mengingat pentingnya kajian tentang sel baik secara struktural dan fungsional serta mekanismenya menarik minat untuk menyusun makalah sel biologi molekular tentang “SUSUNAN KIMIA DAN FISIKA SEL

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana susunan kimia pada sel?
2.      Bagaimana sifat kimia dan fisika sel?

C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui:
1.      Susunan kimia pada sel.
2.      Sifat kimia dan fisika sel.

D.    Manfaat Makalah
            Makalah “Susunan Kimia dan Fisika Sel” ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
1.      Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu biologi.
2.      Manfaat Praktis
Sebagai wawasan penambah pengetahuan dan konsep keilmuwan terutama pada biologi sel, bagi penulis dan pembaca, khususnya kepada tenaga pendidik.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Susunan Kimia Sel
1.      Bahan Anorganis
a.      Air
Suharsono., (2017: 44-45) menyatakan,
Dalam sel air berjumlah kurang lebih 60-95% tergantung pada tempat hidup makhluk hidup. Bagi makhluk hidup yang hidup di darat lebih sedikit di banding dengan makhluk hidup yang hidup di air.
1)      Sebagai pelarut, bahan-bahan kimia yang ada di dalam sel baik bahan anorganis maupun bahan organis (glukosa, asam amino, asam lemak, dan berbagai vitamin) larut dalam air membentuk sitoplasma, pengertian larut dalam hal ini bisa membentuk larutan, koloid, atau suspensi.
2)      Sebagai hidrolisa, ion-ion H+ dan ion OH- dan air akan bersenyawa dengan pecahan atau gugusan molekul bahan organis kompleks sehingga terjadi bahan yang bersusunan molekul sederhana.
3)      Absorpsi panas, sangat penting untuk hewan-hewan berdarah panas unutk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil panasnya. Apabila karena aktivitas usuhu sel-sel naik, maka suhu akan diturunkan pada suhu normal dengan mengeluarkan keringat.
4)      Sebagai pengangkut bahan-bahan yang dibutuhkan oleh sel serta mengangkut bahan-bahan yang tidak diperlukan seperti sisa-sisa metabolisme diangkut keluar lewat media air.
5)      Sebagai medium berbagai proses, dimana proses-proses kimia, fisika, biologi menggunakan air sebagai mediumnya.
6)      Bahan baku karbohidrat, pada proses fotosintesa diperlukan air dan karbondioksida sebagai bahan baku utamanya. Kalau air tidak tersedia maka karbohidrat tidak dapat disintesa.

Air adalah komponen kimia yang menonjol dalam organisme hidup sifat fisiknya yang unik, mencakup kemampuannya melarutkan banyak molekul organik dan anorganik, berasal dari struktur dipolar air dan kapasitas yang luar biasa untuk membentuk ikatan hidrogen. Sifat air yang berinteraksi dengan biomolekul yang dilarutkan mempengaruhi struktur keduanya yaitu biomolekul dan air itu sendiri. (Murray, Robert K., 2014:7)

Diperkuat oleh pernyataan Poedjiadi (2012: 427)
Keseimbangan air berkaitan langsung dengan fungsi homeostatik lingkungan dalam seseorang, yaitu konsentrasi ion hidrogen, konsentrasi air dan elektrolit, tekanan osmotik, suhu dan keseimbangan lain dalam cairan intestin.

b.      Gas-gas
Suharsono., (2017: 45) menyatakan,
Selain air dalam sel juga terdapat gas-gas, yaitu gas oksigen (O2), karbondioksida (CO2), nitrogen (N2) dan amonia (NH2). Gas oksigen masuk dalam sel melalui respirasi, dan dalam sel berguna untuk oksidasi bahan makanan supaya menghasilkan energi (ATP) gas karbon dioksida berada dalam sel sebagai sisa dari metabolisme bahan makanan (karbohidrat dalam sel dapat membentuk HCO3- dan dalam udara oleh tumbuhan digunakan sebagai bahan pembentuk karbohidrat. Gas nitrogen masuk bersama-sama dengan gas O2, dalam sel gas ini tidak dipergunakan, beberapa sel tumbuhan tertentu dapat menggunakan untuk membentuk nitrat. Amonia merupakan ampas dari metabolisme protein dalam se hewan dikeluarkan oleh tubuh karena sebagai racun, ada yang diubah menjadi ureum, asam urat dan nitrat.

c.       Garam-garam Mineral
Suharsono., (2017: 45-46) menyatakan,
Terdiri dari unsur-unsur C, H, O, P, K, N, S, Ca, Fe, Mg, Na, Cl, Cu, Mn, Zn, Mo, dan lain-lain. Unsur Ca, Mg, Na, K, P, S dan Cl menempati 60-80% bahan kimia sel, fungsi unsur-unsur tersebut adalah:
1)      Ca, banyak terdapat dalam sel terutama sel tulang dan gigi, dalam cairan sel sebagai coagulasi darah, serat jantung dan permiabilitas membran.
2)      Mg, unsur ini bergabung dengan Cu dan P untuk tulang dan juga chloropil.
3)      Na, bekerjasama dengan Cl dan CHO3 mengatur keseimbangan asam basa dan tekanan osmosis.
4)      K, merupakan komponen utama cairan intra selluler (plasma cell)
5)      P, bergabung dengan Ca dan Mg dalam membangun tulang dan gigi, pembentukan protein dan lemak.
6)      S, ikut membangun protein dan deviratnya.
7)      Cl, sebagai garam dapur untuk perimbangan kadar air dan tekanan osmotis.
8)      Fe, pernafasan selluler, haemoglobin, dan enzim.
9)      Cu, sebagai activator dan pembentukan enzim.
10)  Mn, aktifator beberapa enzim.
11)  Zn, membina beberapa enzim, hormon.
12)  Co, untuk pembentukan darah.

2.      Bahan Organis
a.      Karbohidrat
Suharsono., (2017: 46-47) menyatakan,
Karbohidrat dibangun unsur C, H, dan O. Berdasarkan susunan molekulnya dibagi menjadi 3 golongan yaitu;
1)      Polisakarida
Polisakarida, mempunyai rumus molekul (C6H10O5)x, X di isi puluhan sampai ribuan, contoh polisakarida diantaranya amilum, cellulosa, pektin, khitin, heparin, dan lain-lain.
2)      Disakarida
Disakarida mempunyai rumus molekul C12H22O11, terdiri dari dua molekul sakarida dan bila dihidrolisa pecah menjadi monosakarida. Contoh disakarida diantaranya sukrosa, laktosa, maltosa dan cellobiosa.
3)      Monosakarida
Monosakarida mempunyai rumus molekul CnH2nOn dimana nilai n antara 3 dan 6. Ada empat golongan yaitu sucrosa, lactosa, maltosa dan cellobiosa.

b.      Lemak
Suharsono., (2017: 47) menyatakan,
Disusun oleh unsur C, H, dan O. Bedanya dengan karbohidrat atom O lebih sedikit, sedangkan atom H lebih banyak. Lipid digolongkan dalam lipid dan lipoid.
1)      Lipid
Merupakan ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contoh lemak (fat) dan lilin (wax)
2)      Lipoid
Merupakan asam lemak yang berisi golongan lain dengan alkohol, yang termasuk lipoid glikolipid dan lipoprotein.

c.       Protein
Suharsono., (2017: 47-48) menyatakan,
Terdiri dari unsur C, H, O dan N atau kadang-kadang unsur S, P. Dibina atas polimer asam amino yang panjang. Terdapat dua puluh macam asam amino utama, satu protein berbeda dengan protein lainnya bisa oleh perbeaan jumlah asam amino, urutan asam amino atau keisomeranya. Protein digolongkan menjadi tiga yaitu protein sederhana, protein gabungan dan protein tambahan. Protein sederhana adalah protein yang apabila dihidrolisa menghasilkan asam amino saja. Contoh albumin, globulin, dan albuminoid. Protein gabungan adalah selain asam amino mengandung prosthtis, contoh : nukleoprotein, micin, casein, dan lain-lainnya. Protein tambahan yaitu perombakan yang tidak sempurna contoh proteosa, peptida dan pepton.

d.      Asam Inti
Suharsono., (2017: 48) menyatakan,
Asam yang terdapat dalam inti, ada dua macam yaitu : DNA (Deoxyribose Nucleid Acid) dan RNA (Ribose Nucleid Acid). Watson dan Crick mengemukakan bahwa DNA merupakan rantai ganda yang membentuk pilinan sejajar (double helix), sedangkan RNA merupakan ratai tunggal. Ada tiga macam RNA-m (messenger) RNA yaitu RNA-t (transfer) dan RNA-r (ribosom).

e.       Enzim
Suharsono., (2017: 48) menyatakan,
Merupakan protein yang mempunyai sifat-sifat diantaranya bekerja khusus sebagai biokatalisator, bekerja pada suhu dan Ph optimum. Enzim jumlahnya ribuan macam dan digolongkan dalam enam kelompok yaitu oxidoreductaste, transferase, hydrolase, isomerase, lyase, dan ligase.
Oksidoreductaste berperan dalam memindahan elektron dari satu molekul ke molekul lain, tranferase mentransfer golongan kimia dari satu molekul ke molekul yang lain, hydrolase memecah molekul kompleks menjadi sederhana, isomerase mengubah letak molekul menjadi isomer, lyase mengeluarkan suatu golongan dari molekul dan ligase merangkai dua molekul sederhana menjadi molekul kompleks.

Enzim adalah polimer biologis yang mengatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti yang kita kenal. (Murray, Robert K., 2014: 61)

Oleh Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan besar. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peranan. Enam golongan tersebut adalak Oksidoreduktase, Transferase, Hidrolase, Liase, Isomerase dan Ligase. (Poedjiadi, Anna., 2012: 427).

f.        Vitamin
Suharsono., (2017: 48-49) menyatakan,
Vitamin sangat penting bagi tubuh dan didapat dari luar, diperlukan dalam jumlah sedikit tapi vital. Pada tumbuhan vitamin di sintesa sendiri tapi belum jelas kegunaannya. Beberapa vitamin dapat disintesa oleh sel hewan, dalam tubuh manusia pun dapat disintesa tetapi bahan mentahnya dari luar dan disebut provitamin (pro vit A dan D) ada dua golongan vitamin yang larut dalam lemak (vit A,D,E dan K) dan yang larut dalam air. Fungsi adalah membina berbagai zat, melancarkan reaksi kimia.

Diperkuat oleh pernyataan Poedjiadi (2012: 397-398).
Vitamin adalah senyawa oganik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi, vitamin mengatur metabolisme mngubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.

g.      Hormon
Hormon dihasilkan oleh sel atau suatu kelenjar tertentu yang disebut kelenjar endokrin, dan dapat juga dibuat secara sintesis. Guna amat penting yaitu mengkoordinir segala proses agar berjalan normal. (Suharsono., 2017:49).

Hormon-hormon melaksanakan berbagai fungsi dalam tubuh. Mereka mempertahankan homeostatis; memerantarai respons-respons terhadap rangsangan-rangasangan lingkungan; dan meregulasi pertumbuhan, perkembangan, serta reproduksi. (Campbell, Neil A., 2010: 141(3)).
h.      Antibodi
Zat ini disintesa di dalam sel untuk menyerang atau pertahanan sel dari antigen yang masuk ke dalam sel. (Suharsono., 2017:49).

B.    Sifat Fisika Sel
Suharsono., (2017: 49) menyatakan,
Selain memiliki sifat-sifat kimiawi, sel juga memiliki sifat-sifat fisika. Sifat fisika itu diantaranya adalah selain bentuk larutan protoplasma juga mempunyai koloid. Molekul-molekul sederhana membentuk larutan, sedang molekul-molekul kompleks membentuk suspensi. Ada dua fase yang dialami sel dalam sistem koloid yaitu sol ke gel atau gel ke sol. Fase inilah yang menyebabkan sel bisa berkerut dan menjulur.
Karena sifat fisik protoplasma seperti diatas maka sel yang mempunyai kepermeabelan selektif (semi permeable) menyebabkan didalam sel terjadi peristiwa difusi, osmosis, difusi berfasilitas dan transfor aktif.

Diperkuat oleh pernyataan Poedjiadi (2012: 198-200).
Proses difusi dapat berlangsung apabila ada perbedaan konsentrasi antara kedua larutan yang dipisahkan oleh membran. Dalam proses difusi ini zat yang terlarut dapat berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah, hingga tercapai keseimbangan. Pada keadaan keseimbangan, konsentrasi kedua larutan sama besar.
Proses osmosis ialah proses perpindahan pelarut suatu zat melalui membran permeabel selektif sebagai pelarut zat-zat pada makanan dalam tubuh ialah air. Oleh karena itu, osmosis yang terjadi ialah proses perpindahan air melalui membran sel. Perpindahan air berlangsung dari larutan yang encer ke dalam larutan yang lebih pekat dan mengakibatkan terjadinya suatu tekanan dari zat cair yang disebut tekanan osmosis.
Pada dasarnya proses transfor pasif sama dengan difusi biasa, yaitu berlangsung dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

Diperkuat pula oleh pernyataan Campbell (2010: 142-143 (1)).
Suatu zat akan berdifusi dari tempat yang konsentrasinya lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Dengan kata lain, zat apapun akan berdifusi menuruni gradien konsentrasi. Difusi zat melintasi membran biologis disebut transfor pasif (passive transport) karena sel tidak harus mengeluarkan energi agar hal ini terjadi.


BAB III
PENUTUP


A.    Simpulan
Seiring berkembangnya teknologi yang semakin lama semakin pesat, maka ilmu pengatahuan pun ikut berkembang serta mengiringinya, salah satunya yakni ilmu biologi. Dalam ilmu biologi tentunya terdapat banyak cabang ilmu salah satunya ilmu yang mempelajari tentang sel atau dikenal dengan istilah Sitologi.
Sel tentunya memiliki susunan serta sifat kimia dan fisika. Susunan kimia sel terdiri dari bahan anorganis seperti air, gas-gas, garam mineral, serta bahan organis seperti karbohidrat, lemak, protein, asam inti, enzim, vitamin, hormon, dan antibodi. Karena ada struktur penyusun sel akibatnya sel memiliki sifat kimia dan sifat fisika.
Sifat kimia dan fisika berlangsung di dalam protoplasma yang merupakan bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran plasma yang terdiri dari campuran mikromolekul dan makromolekul sehingga didalamnya akan terjadi dispersi zat. Dispersi zat merupakan tercampurnya zat secara merata yang terbagi menjadi tiga jenis yakni, larutan, koloid dan suspensi. Akibatnya sel memiliki kepermeabelan selektif yang menyebabkan terjadinya transfor membran sel.
Tranfor membran sel ini dibagi menjadi dua yakni transfor pasif yang terdiri dari difusi sederhana, difusi berfasilitas, dan osmosis serta  transfor aktif. Pada transfor pasif ini transfor membran yang menggunakan prinsip difusi sehingga terjadi perpindahan zat/ion/molekul dari daerah konsentrasi zat tinggi ke konsentrasi zat rendah, serta proses ini tidak memerlukan energi/ATP. Sedangkan transfor aktif merupaka pergerakan zat terlarut terhadap gradien konsentrasi dari daerah zat konsentrasi rendah ke daerah zat konsentrasi tinggi, serta proses ini memerlukan energi/ATP.

B.     Saran
Susunan kimia dan fisika sel merupakan materi yang sangat sulit dipelajari tanpa sarana dan prasarana penunjang dalam pembelajarannya, seperti literatur, baik dari buku, internet atau sumber lain yang representative, sehingga akan lebih memahami bioproses yang terjadi di dakam sel. Namun, dalam mempelajari susunan kimia dan fisika sel tentunya harus mempunyai bekal dalam pemahaman ultra struktur sel terlebih dahulu, karena ultra struktur sel merupakan materi yang tidak bisa dipisahkan dengan susunan kimia dan fisika sel.
Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui mengenai materi susunan kimia dan fisika sel hendaknya merasa tidak puas dengan apa yang disajikan penulis dan dapat membaca buku atau literatur lain yang memuat tentang susunan kimia dan fisika sel untuk menambah pemahaman terkait materi ini.

DAFTAR PUSTAKA


Campbell, Neil A,. et all. (2012). Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil A,. et all. (2012). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Murray, Robert K,. et all (2012). Biokimia Harper. Jakarta: EGC Medical Publisher.

Poedjiadi, Anna,. (2012). Dasar-dasar Biokimia. Depok: UI Press.

Suharsono,. et all.(2017). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Comments